Pramuka Membangun Karakter Bangsa
Komitmen nasional
soal pendidikan karakter secara imperatif tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dalam Pasal 3 dinyatakan, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan
berakhlak baik, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Gerakan pramuka diharapkan dapat membangun
karakter bangsa melalui generasi muda berwatak dan berkemauan kerja
keras secara cerdas dan ikhlas. Kesediaan dan kemauan bekerja keras
dipandang penting untuk keberhasilan pembangunan karakter bangsa.
Kemauan kerja keras itu harus dapat dilaksanakan secara cerdas dan
ikhlas. Melalui inilah gerakan pramuka diharapkan dapat menjadi pelopor
membudayakan semangat kerja keras secara cerdas dan ikhlas tersebut,
serta membangun nilai, sikap dan berperilaku. Tentunya, mulai jenjang
pramuka siaga, penggalang, penegak sampai pramuka pandega, termasuk
pembina dan pengelola gerakan pramuka.
Kita bisa menyimak setiap hari media massa
baik cetak maupun elektronik memberitakan berbagai bentuk kericuhan dan
kerusuhan dalam masyarakat. Mulai dan tingkat bawah hingga level elite
bangsa. Penertiban pedagang pasar, pembebasan tanah sengketa, pemilihan
wali nagari, pemilihan wali kota/bupati kepala daerah, pertandingan
sepakbola, demonstrasi mahasiswa, pemilihan eksekutif partai, sidang
anggota dewan terhormat.
Di samping itu, terlihat pula tindak
kejahatan korupsi tak lagi berbilang jari. Sudah merasuki elite bangsa
baik legislatif, eksekutif, bahkan lembaga penegak hukum. Akibatnya,
bangsa semakin terpuruk. Kata nasionalisme hanya ketika upacara, dalam
pidato, atau seminar-seminar. Disadari bahwa jutaan penduduk masih hidup
miskin di negara kaya raya sumber daya alam ini.
Lembah pemisah kaya-miskin makin dalam.
Kehidupan sosial masyarakat terasa semakin jauh dari berbagai regulasi
dan norma ada. Banyak fakta tersebut memperlihatkan kegagalan bangsa ini
membangun karakter (nation building) sebagai pilar utama
bangsa bermatabat. Hingga hari ini, belum ada pemikiran komprehensif
menjawab mengapa itu terjadi sehingga belum ada upaya nyata mengatasi
semua masalah tersebut.
Berbagai fakta tersebut mencemaskan kita.
Bila dibiarkan, maka disintegrasi sosial dan bangsa kian menghadang
kita. Oleh sebab itu, sudah saatnya dipikirkan solusi nyata mengatasi
persoalan tersebut. Jika tidak, bangsa ini akan semakin jauh dari
peradaban sejati. Pancasila sebagai way of life akan tinggal tulisan di atas kertas. Siapa paling bertanggung jawab dalam hal ini?
Masyarakat baik perwujudan dari produk
pendidikan yang baik. Banyak hasil penelitian menunjukkan sistem
pendidikan dan sistem pembelajaran efektif, berpengaruh positif terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Negara-negara maju telah menjadi bukti
bahwa pendidiktan efektif membawa perubahan terhadap kemajuan bangsanya.
Tidak hanya perubahan terhadap kehidupan sosial ekonomi, namun membawa
perubahan besar terhadap kehidupan sosial secara keseluruhan.
Dilihat dari tujuan pendidikan nasional,
titik beratnya memang pada pengembangan potensi bermuara pada karakter
peserta didik. Hal itu tecermin dalam penekanan pada aspek-aspek
berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung
jawab. Semua aspek itu sejatinya bagian dari karakter manusia.
Guna mencapai tujuan tersebut, perlu
dilakukan upaya khusus yakni merevitalisasi gerakan pramuka sesuai
program revitalisasi gerakan pramuka sesuai pencanangan Presiden
Republik Indonesia tahun 2006 lalu di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta,
dan berikutnya lahir pula Undang Undang Gerakan Pramuka No 12 Tahun
2010. Nah melalui ketentuan inilah, gerakan pramuka bisa melakukan
berbagai kegiatan diyakini mempunyai peranan besar mencegah dan
menanggulangi masalah generasi muda.
Melalui revitalisasi diharapkan gerakan
pramuka dapat lebih dapat diterima dan diminati generasi muda.
Revitalisasi ini juga diharapkan pula dalam penerapan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan terlaksana dengan baik. Tentunya,
secara cerdas dan gemilang dapat menangkal, serta membantu menyelesaikan
berbagai masalah.
Nilai hakiki dari revitalisasi gerakan
pramuka adalah untuk memperkokoh eksistensi organisasi yang dilakukan
secara seimbang dengan perkembangan kehidupan yang dinamis. Untuk itu,
diperlukan penyempurnaan organisasi, bukan membentuk organisasi baru.
Selanjutnya, guna memusatkan perhatian pada aspek-aspek bersifat
strategis dengan perhatian utama pada peningkatan peran, fungsi dan
tugas pokok gerakan pramuka.
Sedangkan tujuan revitalisasi gerakan
pramuka antara lain adalah agar gerakan pramuka dapat diterima dan
dinikmati generasi muda sebagai pilihan dalam proses belajar
berorganisasi. Selain itu, juga diharapkan gerakan pramuka dipercaya
sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum
generasi muda. Dengan demikian, gerakan pramuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaannya dapat melaksanakan kegiatan secara
cerdas dan gemilang.
Sistem nilai gerakan pramuka belum dapat
diterapkan dengan seksama. Padahal apabila sistem nilai ini berhasil
diterapkan, bukan saja berdampak positif membantu mengatasi berbagai
masalah kaum muda, tetapi juga teruji dalam pembentukan watak dan
karakter bangsa.
Upaya penyempurnaan dan pembenahan
organisasi secara luas di semua jajaran kwartir, termasuk pembenahan
kepemimpinan dan manajemen organisasi, merupakan suatu keharusan
semestinya cepat dicermati untuk dilakukan dalam rangka menata, dan
meningkatkan efektivitas, serta efisiensi organisasi gerakan pramuka.
Mencermati program revitalisasi gerakan
pramuka, pada hakekatnya dapat dikatakan sebagai upaya mengembalikan
gerakan pramuka kepada wujud dan fungsi utamanya besifat back to basic.
Yakni, sebagai lembaga pendidikan kader bangsa yang handal, dan
memiliki semangat jiwa bela negara, patriot pembangunan, dan perekat
bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua ini dilakukan untuk
mewujudkan pembangunan karakter bangsa melalui gerakan kepramukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar